Ditulis Oleh
Rizal Sinurat
Wakil Sekretaris Jenderal PMKRI
Cab.B.Lampung Periode 2012/2013
Wakil Sekretaris Jenderal PMKRI
Cab.B.Lampung Periode 2012/2013
Indonesia-ku, Indonesia Kita Bersama
( Refleksi HUT kemerdekaan Indonesia Ke-68 )
( Refleksi HUT kemerdekaan Indonesia Ke-68 )
“ Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”.Beigitulah kira-kira bunyi pesan yang
disampaikan dalam pembukaan UUD 1945.Kembali melihat ke belakang begitu banyak
darah dan nyawa yang ditumpahkan para pejuang dengan hanya bermodalkan bambu
runcing.Menjadi pertanyaan bagi kita apa yang bisa kita perbuat untuk mengisi
kemerdekaan tersebut.Hanya dengan mengenang jasa pahlawan tersebut dengan ikut
upacara 17 – an toh ?? Tentu banyak cara yang lebih untuk mengisi kemerdekaan
tersebut.Maka hal inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk mencari bentuk
apa yang paling efektif untuk mengembangkan Indonesia sesuai dengan cita-cita Founding
Fathers “ Berdaulat di bidang Politik, Mandiri dalam perekonomian, dan berkepribadian dalam budaya “.
Menjadi miris ketika kita melihat kondisi bangsa kekinian, pun
telah merdeka tapi masih banyak permasalahan yang menghantam bumi pertiwi dan kalo boleh dikatakan Indonesia belum
merdeka secara nyata.Bukan tanpa alasan ketika kata-kata ini muncul ke
permukaan, karna dalam praktik bernegara pun indonesia jauh dari kemandirian.Alasan
tersebut antara lain :
Bidang Ekonomi
Begitu banyak SDA bangsa Indonesia ini yang ditawarkan kepada
asing. Contoh kecil Penguasaan Minyak
Bumi , data Kementerian ESDM tahun 2009 menyebutkan, pertamina hanya hanya
memproduksi 13,8%. Sisanya dikuasai oleh swasta asing seperti Chevron (41%),
Total E&P Indonesie (10%), Chonoco-Philips (3,6%) dan CNOOC (4,6%). Data
ini tidak berbeda jauh dengan temuan Indonesian Resource Studies (IRESS),
bahwa Pertamina memproduksi hanya 15 persen dan 85 persen diproduksi oleh asing
( berdikarionline.com ).Sungguh miris keadaan Negeri ini yang kata orang kaya akan
SDA namun masih banyak penduduk di luar sana yang untuk makan saja mereka tidak
mampu untuk memenuhi.
Bidang Hukum
Buruknya budaya hukum yang ditampilkan oleh institusi peradilan semakin
menjerumuskan keadilan ke langit sehingga tidak dapat digapai.Keadilan hanya
angan-angan yang sampai kapanpun tak akan dirasakan oleh rakyat
indonesia.Praktik jual beli pasal dalam penanganan kasus-kasus besar membuat kepercayaan
masyarakat semakin menurun.Masalah korupsi yang terjadi di tataran elite
pemerintahan menambah deretan panajang cerita keadilan yang melukai hati
masyarakat indonesia.Moral dan etika pribadi-pribadi tersebut telah goyah
dengan materi yang ditawarkan oleh duniawi.Tidak kah mereka punya setitik rasa
kepedulian terhadap mereka yang tertindas ?? menjadi pertanyaan bagi kita
bersama.
Bidang Politik
Percaturan dunia politik di Indonesia hanya dimainkan oleh kekuatan
uang.Bukan lagi bicara tentang kredibilitas dan kapabilitas pemimpin politik
yang akan memimpin. Maraknya kader partai yang melakukan korupsi merupakan
gambaran kecil politik perhari ini.Dengan modal kampanye yang besar otomatis
mereka menginginkan pengembalian modal yang pasti lebih besar.Saling
menjatuhkan dalam dunia politik sudah biasa dengan berbagai cara yang paling
jahat sekalipun akan digunakan.Pendidikan politik merupakan hal mendesak untuk
dilalukan.Kalau tidak praktek pembodohan masyarakat dengan janji-janji dan
politik transaksional akan semakin melaju kencang dan mungkin akan
menimbulkan keapatisan dalam menentukan arah dan tujuan bangsa ini oleh
masyarakat.
Bidang Kebudayaan
Arus globalisasi tidak dapat dipungkiri merusak kebudayaan yang timbul
senada dengan lingkungan di indonesia.Lunturnya budaya gotong-royong dalam
setiap diri masyarakat menghasilkan sikap individualistis.Sehingga terjadi
ketidapedulian akan sesama.Menghargai budaya lain lebih berharga daripada
menghargai budaya sendiri.mungkin kalimat itu yang menggambarkan bobroknya
kebudayaan yang ditampilkan per hari ini.Kita marah hanya ketika budaya kita
diambil orang, namun ketika budaya itu tidak di ambil orang maka kita hanya
diam tanpa melestarikan.
Berbagai permasalah diatas masih menjadi gambaran kehidupan yang terjadi di
indonesia yang notabene sudah merdeka, katanya ...., masih banyak permasalahan
di negeri ini , kemiskinan, penggusuran, kebebasan berekspresi dan berkumpul
dll.Apa ini yang menjadi dasar Indonesia dikatakan Merdeka ?? Tentu tidak
kan.Ketika kita mengaku bagian dari negara ini maka kita tidak akan diam dengan
kondisi ini.Mungkin salah satu cara untuk mengisi kemerdekaan adalah dengan
kembali membangkitkan Jiwa Nasionalisme
dan menjiwai butir-butir Pancasila yang menjadi falsafah hidup kita.Harapan
untuk Merdeka seutuhnya bukanlah khayalan semata.Harapan tersebut terletak di
pundak para pemuda penerus generasi selanjutnya dengan catatan tidak mau di “ nina
bobo kan” dengan keadaan yang
ada.Berbuat hal kecil yang bermamfaat dan sesuai dengan ide dan nilai-nilai
luhur ke-bhinekaan merupakan hal besar dalam menghantam problema di negeri
ini.Penghidupan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari menjadi
harga mati untuk memperbaiki indonesia seutuhnya di Bulan Kemerdekaan ini.
“ Terpuruknya Bangsa ini bukan karna orang lain, tapi Kita yang mengaku bangsa Indonesia, Berbenah dengan diri sendiri dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila merupakan harga mati untuk Kita “
“ Terpuruknya Bangsa ini bukan karna orang lain, tapi Kita yang mengaku bangsa Indonesia, Berbenah dengan diri sendiri dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila merupakan harga mati untuk Kita “
Merdekaaaa ......!!!
Ayo bangkit Indonesia- ku !!!
Pro Ecclesia et Patria !!!
Ayo bangkit Indonesia- ku !!!
Pro Ecclesia et Patria !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar