Rabu, 14 Agustus 2013

Indonesia Kita




Ditulis Oleh Rizal Sinurat
Wakil Sekretaris Jenderal PMKRI
Cab.B.Lampung Periode 2012/2013

Indonesia-ku, Indonesia Kita Bersama
( Refleksi HUT kemerdekaan Indonesia Ke-68 )
“ Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.Beigitulah kira-kira bunyi pesan yang disampaikan dalam pembukaan UUD 1945.Kembali melihat ke belakang begitu banyak darah dan nyawa yang ditumpahkan para pejuang dengan hanya bermodalkan bambu runcing.Menjadi pertanyaan bagi kita apa yang bisa kita perbuat untuk mengisi kemerdekaan tersebut.Hanya dengan mengenang jasa pahlawan tersebut dengan ikut upacara 17 – an toh ?? Tentu banyak cara yang lebih untuk mengisi kemerdekaan tersebut.Maka hal inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk mencari bentuk apa yang paling efektif untuk mengembangkan Indonesia sesuai dengan cita-cita Founding Fathers “ Berdaulat di bidang Politik, Mandiri dalam perekonomian, dan  berkepribadian dalam budaya “.
Menjadi miris ketika kita melihat kondisi bangsa kekinian, pun telah merdeka tapi masih banyak permasalahan yang menghantam bumi pertiwi  dan kalo boleh dikatakan Indonesia belum merdeka secara nyata.Bukan tanpa alasan ketika kata-kata ini muncul ke permukaan, karna dalam praktik bernegara pun indonesia jauh dari kemandirian.Alasan tersebut antara lain :
Bidang Ekonomi
Begitu banyak SDA bangsa Indonesia ini yang ditawarkan kepada asing.  Contoh kecil Penguasaan Minyak Bumi , data Kementerian ESDM tahun 2009 menyebutkan, pertamina hanya hanya memproduksi 13,8%. Sisanya dikuasai oleh swasta asing seperti Chevron (41%), Total E&P Indonesie (10%), Chonoco-Philips (3,6%) dan CNOOC (4,6%). Data ini tidak berbeda jauh dengan temuan Indonesian Re­sour­ce Studies (IRESS), bahwa Pertamina memproduksi hanya 15 persen dan 85 persen diproduksi oleh asing ( berdikarionline.com ).Sungguh miris  keadaan Negeri ini yang kata orang kaya akan SDA namun masih banyak penduduk di luar sana yang untuk makan saja mereka tidak mampu untuk memenuhi.
Bidang Hukum
Buruknya budaya hukum yang ditampilkan oleh institusi peradilan semakin menjerumuskan keadilan ke langit sehingga tidak dapat digapai.Keadilan hanya angan-angan yang sampai kapanpun tak akan dirasakan oleh rakyat indonesia.Praktik jual beli pasal dalam penanganan kasus-kasus besar membuat kepercayaan masyarakat semakin menurun.Masalah korupsi yang terjadi di tataran elite pemerintahan menambah deretan panajang cerita keadilan yang melukai hati masyarakat indonesia.Moral dan etika pribadi-pribadi tersebut telah goyah dengan materi yang ditawarkan oleh duniawi.Tidak kah mereka punya setitik rasa kepedulian terhadap mereka yang tertindas ?? menjadi pertanyaan bagi kita bersama.
Bidang Politik
Percaturan dunia politik di Indonesia hanya dimainkan oleh kekuatan uang.Bukan lagi bicara tentang kredibilitas dan kapabilitas pemimpin politik yang akan memimpin. Maraknya kader partai yang melakukan korupsi merupakan gambaran kecil politik perhari ini.Dengan modal kampanye yang besar otomatis mereka menginginkan pengembalian modal yang pasti lebih besar.Saling menjatuhkan dalam dunia politik sudah biasa dengan berbagai cara yang paling jahat sekalipun akan digunakan.Pendidikan politik merupakan hal mendesak untuk dilalukan.Kalau tidak praktek pembodohan masyarakat dengan janji-janji dan politik transaksional akan semakin melaju kencang dan  mungkin akan menimbulkan keapatisan dalam menentukan arah dan tujuan bangsa ini oleh masyarakat.
Bidang Kebudayaan
Arus globalisasi tidak dapat dipungkiri merusak kebudayaan yang timbul senada dengan lingkungan di indonesia.Lunturnya budaya gotong-royong dalam setiap diri masyarakat menghasilkan sikap individualistis.Sehingga terjadi ketidapedulian akan sesama.Menghargai budaya lain lebih berharga daripada menghargai budaya sendiri.mungkin kalimat itu yang menggambarkan bobroknya kebudayaan yang ditampilkan per hari ini.Kita marah hanya ketika budaya kita diambil orang, namun ketika budaya itu tidak di ambil orang maka kita hanya diam tanpa melestarikan.
Berbagai permasalah diatas masih menjadi gambaran kehidupan yang terjadi di indonesia yang notabene sudah merdeka, katanya ...., masih banyak permasalahan di negeri ini , kemiskinan, penggusuran, kebebasan berekspresi dan berkumpul dll.Apa ini yang menjadi dasar Indonesia dikatakan Merdeka ?? Tentu tidak kan.Ketika kita mengaku bagian dari negara ini maka kita tidak akan diam dengan kondisi ini.Mungkin salah satu cara untuk mengisi kemerdekaan adalah dengan kembali membangkitkan  Jiwa Nasionalisme dan menjiwai butir-butir Pancasila yang menjadi falsafah hidup kita.Harapan untuk Merdeka seutuhnya bukanlah khayalan semata.Harapan tersebut terletak di pundak para pemuda penerus generasi selanjutnya dengan catatan tidak mau di “ nina bobo kan”  dengan keadaan yang ada.Berbuat hal kecil yang bermamfaat dan sesuai dengan ide dan nilai-nilai luhur ke-bhinekaan merupakan hal besar dalam menghantam problema di negeri ini.Penghidupan nilai-nilai luhur tersebut dalam kehidupan sehari-hari menjadi harga mati untuk memperbaiki indonesia seutuhnya di Bulan Kemerdekaan ini.

“ Terpuruknya Bangsa ini bukan karna orang lain, tapi Kita yang mengaku bangsa Indonesia, Berbenah dengan diri sendiri dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila merupakan harga mati untuk Kita “

Merdekaaaa ......!!!
Ayo bangkit Indonesia- ku !!!
Pro Ecclesia et Patria !!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar